HERD MENTALITY DALAM ISLAM DIGITAL: KEARIFAN NABI DI ERA MEDIA SOSIAL DAN TREN VIRAL
Keywords:
Herd Mentality, Islam Digital, Hadis Nabi, Media Sosial, Polarisasi KeagamaanAbstract
Fenomena herd mentality atau mentalitas kawanan semakin menguat di era digital, terutama dalam interaksi keagamaan di media sosial. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana hadis Nabi dapat memberikan wawasan dalam menghadapi fenomena ini, dengan menyoroti prinsip-prinsip kritis dalam berpikir dan bermedia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak herd mentality dalam Islam digital serta menelusuri bagaimana ajaran Nabi mengajarkan 0eimbangan antara mengikuti mayoritas dan berpikir independen. Penelitian ini menggunakan tode kualitatif dengan pendekatan analisis isi (content analysis), mengkaji hadis-hadis yang berkaitan dengan konformitas sosial, berpikir kritis, dan penyebaran informasi. Selain itu, penelitian ini juga menelaah fenomena viralitas dalam diskursus keislaman di media sosial melalui studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa herd mentality di dunia digital dapat menyebabkan penyebaran informasi agama yang tidak tervalidasi, penguatan polarisasi keagamaan, dan pembentukan echo chambers yang menghambat pemikiran kritis. Hadis Nabi menekankan pentingnya tabayyun (verifikasi informasi), tidak tergesa-gesa dalam menerima informasi, serta keseimbangan antara mengikuti jamaah dan bersikap kritis terhadap arus mayoritas. Kesimpulannya, ajaran Nabi memberikan prinsip-prinsip yang relevan untuk menangkal dampak negatif herd mentality di era media sosial. Dengan menerapkan nilai-nilai seperti tabayyun dan sikap kritis, umat Islam dapat lebih bijak dalam menyikapi tren viral keagamaan dan tidak terjebak dalam pola pikir kolektif yang tidak teruji.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Moh. Akib, Saidul Hafizi, Achmad Jauhari Asyhar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.